- Home >
- Jurnal Penyesuaian
Jumat, 27 November 2015
A. Pengertian Jurnal Penyesuaian
Jurnal Penyesuaian yaitu :
Ayat jurnal yang dibuat untuk menyesuaikan saldo
perkiraan-perkiraan yang sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi, atau
untuk memisahkan antara penghasilan dan beban suatu periode dengan periode yang
lain.
B. Fungsi dari Penyesuaian:
a.
Agar
setiap perkiraan riil, khususnya perkiraan aktiva dan perkiraan utang
menunjukkan jumlah yang sebenarnya pada akhir periode.
b.
Agar
setiap perkiraan nominal (perkiraan biaya dan pendapatan) menunjukkan
pendapatan dan biaya yang seharusnya diakui dalam suatu periode.
Jurnal penyesuaian dapat terjadi dalam 2 situasi:
a. Transaksi perusahaan tersebut sudah
terjadi, tetapi informasi tersebut belum dicatat dalam perkiraan yang
bersangkutan
b. Informasi transaksi sudah dicatat di
dalam perkiraan yang bersangkutan, tetapi saldo perkiraan masih harus
disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah yang benar.
C. Adapun perkiraan-perkiraan yang perlu
disesuaikan adalah sebagai berikut:
1) Perlengkapan (Supplies)
Untuk
perlengkapan yang benar-benar telah digunakan dalam periode akuntansi, harus
dicatat sebagai beban perlengkapan, melalui jurnal penyesuaian.
Pencatatan di Ayat
Jurnal Penyesuaiannya:
|
Contoh :
Dalam
neraca saldo per 31 Desember 2007 terdapat perkiraan perlengkapan toko Rp.
400.000
|
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
Beban
Perlengkapan
|
|
300.000
|
|
2007
|
|
Perlengkapan
|
|
|
300.000
|
2)
Persekot Biaya / Beban dibayar dimuka :
Biaya-biaya yang sudah dibayar tetapi sebenarnya
harus dibebankan pada periode yang akan dating atau Beban yang dibayar pada
suatu periode tertentu, tetapi mempunyai manfaat lebih dari suatu periode
akuntansi.
Pencatatan biaya ini
dapat dilakukan dengan 2 cara :
a. Pendekatan neraca (harta) / dicatat
sebagai Persekot Biaya (Aktiva)
Jurnal Umum (saat membayar):
Biaya… (nama biaya) dibayar dimuka xx
Kas xx
|
Pencatatan di Ayat Jurnal Penyesuaiannya:
Contoh:
|
Pada tanggal 1
Maret 2001 telah dibayar premi asuransi sebesar Rp. 420.000 untuk masa 1 tahun
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
Biaya Asuransi
|
|
350.000
|
|
2007
|
|
Asuransi dibayar dimuka
|
|
|
350.000
|
b. Pendekatan Rugi/Laba / Dicatat
sebagai Beban
Jurnal Umum (saat
membayar):
Biaya…(nama biaya) xx
Kas xx
|
Pencatatan di Ayat Jurnal Penyesuaiannya:
Contoh:
|
Pada tanggal 1
Maret 2001 telah dibayar premi asuransi sebesar Rp. 420.000 untuk masa 1 tahun.
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
Asuransi dibayar dimuka
|
|
70.000
|
|
2007
|
|
Biaya Asuransi
|
|
|
70.000
|
3)
Hutang penghasilan / Penghasilan diterima dimuka :
Pendapatan yang sudah diterima, tetapi sebenarnya merupakan
penghasilan untuk periode yang akan dating atau pendapatan yang meliputi lebih
dari satu periode.
Pencatatan pendapatan
ini dapat dilakukan dengan 2 cara :
a. Pendekatan
Laba Rugi / Dicatat
sebagai Pendapatan
Jurnal Umum (saat menerima):
Kas xx
Pendapatan…(nama pendapatan) xx
|
Pencatatan di Ayat Jurnal Penyesuaiannya:
Contoh :
Pada tanggal 1 April 2004 telah diterima pendapatan sewa untuk masa 2 tahun
sebesar Rp. 2.500.000.
|
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
Pendapatan Sewa
|
|
1.562.500
|
|
2007
|
|
Sewa diterima dimuka
|
|
|
1.562.500
|
b. Pendekatan neraca / Dicatat sebagai
Hutang (Penghasilan diterima dimuka)
Jurnal Umum (saat menerima):
Kas xx
Pendapatan… (nama pendapatan) diterima
dimuka xx
Pencatatan di Ayat Jurnal Penyesuaiannya:
|
Contoh :
Pada tanggal 1 April 2004 telah diterima pendapatan sewa untuk masa 2 tahun
sebesar Rp. 2.500.000
|
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
Sewa diterima dimuka
|
|
937.500
|
|
2007
|
|
Pendapatan Sewa
|
|
|
937.500
|
4)
Piutang Penghasilan / Penghasilan yang mana harus diterima
Pendapatan yang sudah menjadi hak dari perusahaan tetapi
belum dicatat (telah diselesaikan pekerjaan tetapi uangnya belum diterima).
Pencatatan di Ayat
Jurnal Penyesuaiannya:
|
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2002 masih harus diterima pendapatan
bunga tahun 2002 sebesar Rp. 4.000.000
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
Bunga yang diterima
|
|
4.000.000
|
|
2007
|
|
Pendapatan bunga
|
|
|
4.000.000
|
5)
Hutang Beban/Beban yang masih harus dibayar
Biaya-biaya yang sudah menjadi kewajiban perusahaan tetapi
belum dicatat.
Pencatatan di Ayat
Jurnal Penyesuaiannya:
|
Contoh :
Pada tanggal 31 Desember 2001 masih harus dibayar biaya gaji
toko Rp. 120.000, biaya gaji kantor Rp. 520.000
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
Biaya
gaji toko
|
|
120.000
|
|
2007
|
|
Biaya
gaji kantor
|
|
520.000
|
|
|
|
Biaya gaji ymh dibayar
|
|
|
640.000
|
6)
Taksiran Piutang Tak Tertagih
Taksiran kerugian yang timbul karena adanya piutang yang
tidak dapat ditagih.
Dalam akuntansi dikenal
beberapa cara untuk menentukan besarnya taksiran yaitu :
? Prosentase dari penjualan bersih
|
? Prosentase dari saldo piutang
|
Pencatatan di Ayat
Jurnal Penyesuaiannya:
|
Contoh:
Dalam buku besar PT. ASTRIA per 31 Desember 2001 terdapat
perkiraan berikut:
Piutang Rp. 3.500.000
Penjualan Rp. 30.000.000
Retur penjualan Rp. 200.000
Potongan penjualan Rp. 300.000
Potongan pembelian Rp. 700.000
Jika Kerugian piutang ditaksir 5%
dari saldo piutang
Dan bilamana PT. ASTRIA menaksir
Kerugian piutang 3% dari penjualan
bersih.
|
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
? Prosentase dari saldo
piutang
|
|||||
Desember
|
31
|
Kerugian piutang tak tertagih
|
|
175.000
|
|
|
|
Cadangan Kerugian Piutang
|
|
|
175.000
|
? Prosentase dari penjualan
bersih
|
|||||
Desember
|
31
|
Kerugian piutang tak tertagih
|
|
885.000
|
|
|
|
Cadangan Kerugian Piutang
|
|
|
885.000
|
7)
Penyusutan /
Depresiasi Aktiva Tetap
Penyusutan aktiva tetap yang harus dibebankan pada suatu
periode akuntansi, atau merupakan alokasi harga perolehan aktiva tetap dalam
periode-periode yang menikmati jasa aktiva tetap tersebut.
Dalam pencatatan AJP nya:
|
Dalam akuntansi dikenal beberapa metode penyusutan, yaitu :
˜ Jumlah Angka Tahun
˜ Unit Produksi
˜ Satuan Jam Kerja Mesin
˜ Metode Garis Lurus :
D = Depresiasi / Penyusutan HP = Harga Perolehan NR = Nilai residu
UE = Umur Ekonomis
˜
Metode
Prosentase Nilai buku (saldo menurun)
|
Contoh 1:
Peralatan-peralatan yang dimiliki pleh PT. ANDIKA Harga
perolehannya Rp. 5.000.000, taksiran umur ekonomisnya 5 tahun, nilai
residunya 1.000.000 (Laporan keuangan
dibuat pada tanggal 31 Desember 2002).
|
Jika menggunakan metode Garis Lurus ?
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
Biaya Penyusutan Peralatan
|
|
800.000
|
|
2002
|
|
Akumulasi Penyusutan Peralatan
|
|
|
800.000
|
Contoh 2 :
Pada tanggal 31 Desember 2000,
ditentukan penyusutan atas aktiva tetap sebagai berikut :
Atas kendaraan Rp.
1.000.000
Paten Rp. 500.000
Ayat Jurnal Penyesuaian (AJP) :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
Biaya Penyusutan Kendaraan
|
|
1.000.000
|
|
2000
|
|
Akumulasi Penyusutan Kendaraan
|
|
|
1.000.000
|
|
31
|
Amortisasi paten
|
|
500.000
|
|
|
|
Paten
|
|
|
500.000
|
8)
Persediaan Barang Dagangan
Barang-barang yang tersedia pada perusahaan dalam periode
tertentu dan dimaksudkan untuk dijual belikan.
Penyesuaian terhadap persediaan barang dagangan dapat
dibuat dengan cara:
a. Memakai perkiraan “ Harga Pokok
Penjualan ” sebagai berikut:
HPP xxx
Persediaan
barang dagang (1/1) xxx
Pembelian xxx
Biaya
angkut pembelian xxx
Pesediaan barang dagang (31/12) xxx
Retur pembelian xxx
Potongan pembelian xxx
HPP xxx
b. Memakai perkiraan “Iktisar Rugi laba
” sebagai berikut
Iktisar R/L xxx
Persediaan barang
dagang (1/1) xxx
Persediaan barang dagang (31/12) xxx
Iktisar R/L xxx
Contoh:
Dari catatan suatu perusahaan terdapat antara lain perkiraan
sebagai berikut:
Persediaan barang dagang (1/1) Rp. 600.000
Pembelian Rp. 4.200.000
Biaya angkut pembelian Rp. 250.000
Retur pembelian Rp. 120.000
Potongan pembelian Rp. 175.000
Persediaan barang dagang (31/12) Rp. 800.000
Berdasarkan keterangan tersebut
diatas penyesuaian persediaan barang sebagai berikut:
a. Jurnal Penyesuaian (AJP) Memakai
perkiraan “Ikhtisar Rugi Laba” :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
Iktisar
R/L
|
|
600.000
|
|
|
|
Persediaan
barang dagang (1/1)
|
|
|
600.000
|
|
|
Persediaan barang dagang (31/12)
|
|
800.000
|
|
|
|
Iktisar
R/L
|
|
|
800.000
|
b. JurnPenyesuaian (AJP) Memakai perkiraan “Harga Pokok
Penjualan “ :
Tanggal
|
Keterangan
|
No. Perk
|
Debet
|
Kredit
|
|
Desember
|
31
|
HPP
|
|
5.050.000
|
|
|
|
Persediaan barang dagang (1/1)
|
|
|
600.000
|
|
|
Pembelian
|
|
|
4.200.000
|
|
|
Biaya angkut pembelian
|
|
|
250.000
|
|
|
Persediaan barang dagang (31/12)
|
|
800.000
|
|
|
|
Retur Pembelian
|
|
120.000
|
|
|
|
Potongan Pembelian
|
|
175.000
|
|
|
|
HPP
|
|
|
1.095.000
|